Selasa, 11 Juni 2013

PENGHARGAAN NASIONAL

A.    KALPATARU
KALPATARU, adalah sebuah nama pohon. Dipilih menjadi pelambang kehidupan karena memiliki sifat berdampak positif terhadap lingkungannya. Tegar dan kokoh serta tahan segala cuaca, melindungi tanah dan tanaman lain sekitarnya.
Pohon ini dikenal sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia. Pada salah satu dinding Candi Mendut di Jawa Tengah, terdapat pahatan relief pohon ini. Tidak lain menggambarkan keterbaikan manusia dan lingkungannya.
Nama Kalpataru kemudian diangkat menjadi nama penghargaan yang setiap tahun diberikan kepada para pencinta lingkungannya yang telah berjasa; merintis, mengabdi, dan menyelamatkan linkungannya.
B.     PIALA CITRA
FESTIVAL Film Indonesia yang pertama dalam sejarah dunia fim Indonesia diselenggarakan tahun 1955 di Jakarta. Tujuannya untuk mengembangkan perindustrian film dalam negeri, dan memperbaiki mutu tehnis/seni film nasional serta merapatkan hubungan kebudayaan serta silahturahmi antara bangsa melalui film, di Asia khususnya dan di dunia umumnya.
Festival yang diselenggarakan setiap tahun tersebut karena satu dan lain hal yaitu pada tahun 1956, 1957, 1958, dan 1959 tidak dapat diselenggarakan. Dan baru diadakan kembali pada tahun 1960 tapi tetap disebut yang VI, berlangsung antara tanggal 21 sampai dengan 26 Februari.
Piala Citra diberikan pertama kali pada FFI 1973 setelah ada restu penggunaan kata Citra tersebut dari Presiden Soeharto. “Citra” dipilih dari 7 (tujuh) nama yang disodorkan panitia kepada Presiden Soeharto dalam surat tertanggal 28 Februari 1973. Ketujuh calon nama itu adalah : Citra(Bayangan wajah); Mayarupa (Bayangan yang terwujudkan); Kumara (Cahaya badan); Wijayandaru (Cahaya kemenangan); Wijayacipta (kreasi besar); Prabangkara (Nama ahi sungging Majapahit); dan Mpu Kanwa (Nama sastrawan Majapahit).

Piala Citra berbentuk sesosok tubuh seorang seniman dengan menjunjung tinggi layar putih yang didalamnya terdapat sumber cahaya. Ini dimaksudkan untuk menggambarkan adanya cahaya dan bayangan dalam unsure utama pejelmaan film.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar